Selasa, 30 Agustus 2016

Titik Peradaban

kalau kita telusuri peradaban peradaban agung di masa silam
maka akan kita temui satu garis merah yang sama antara satu kaum dengan kaum lainnya
kita tidak membicarakan tentang kebendaan
kita berbicara tentang peradaban yang penuh maslahah
damai dan tentram, dari segi apapun saja
maka benang merah itu akan mewujud suatu penampakan yang sederhana
pemimpinnya sederhana kemudian mengajarkan tentang kesederhanaan kepada masyarakatnya pula
pemimpinnya tidak tergiur dunia yang lantas juga mengajarkan kepada rakyatnya untuk tidak tergiur perihal duniawi juga
pemimpinnya memiliki iman (keyakinan) yang kuat akan eksistensi Tuhan Yang Maha Segalanya
lantas ia mengajarkan kepada kaumnya pula untuk beriman pada Tuhan Yang Maha Segalanya

anda ambil contoh siapa?
byzantium? romawi? Persia? atau apa?
atau kita sentuh Nusantara saja, india, atau jazirah arab dan mesir?
terserah dari mana saja
atau peradaban maju yang negerinya saja sudah benar - benar tiada
seperti negeri Nuh, Kerajaan nabi Sulaiman, atau atlantik.

maka kalau benar - benar kita jujur mengulas sejarah - sejarah mereka
kita akan menemukan bahwa awal keagungan peradaban mereka semua adalah diawali dengan keimanan yang kuat kepada Alloh dan berakhirnya peradaban - peradaban agung itu pastilah karena mengkufuri perberianNya dengan jalan cinta dunia dan materi semata
menghilangkan esensitas Tuhan
dan tanpa syukur

oke jadi intinya pada tulisan saya kali ini saya mengajak pembaca sekalian untuk memulai sebuah peradaban maju
mungkin bukan untuk diri kita
tapi untuk generasi setelah kita
syukur syukur Alloh mempercepat agar kita semakin yakin dalam hidup / selama / mumpung masih hidup bahwa iman kepada dzat Yang Maha Tak Terbatas itu benar - benar membuahkan keagungan

sekarang mari kita bercermin ke dalam diri kita masing masing
apakah sholat kita, dzikir kita, dan berbagai amaliah yang konon itu buah dari ketakwaan kita
adalah masih kita pergunakan untuk diri sendiri atau sudah mulai kita tebarkan untuk orang lain?
kalau saya dapat merasakan sholat yang khusyu'
apakah kita sudah memberitakan kepada yang lain perihal bagaimana mencapai khusyu' itu
atau kalau kita bisa berangkat haji,
apakah kita sudah memastikan bahwa anak, sanak saudara kita bisa makan selama kita tinggal

oke jangan pandang makannya
tapi pandang apakah anak dan sanak saudara kita telah menemukan kunci untuk bertahan hidup
yang mana kunci itu adalah keimanan kepada Alloh Yang Maha Rahman dan Pemberi Rizki
bukan maling apalagi tipu tipu
apakah beda? toh sama - sama mencari jalan makan?
sangat beda, maling itu mencari makan, tapi iman itu akan dicari oleh makanan
maling dan tipu tipu itu mencari rizki, tapi iman itu akan dicari oleh rizki

peradaban yang luhur nan suci pun sebenarnya tidak perlu dicari kalau kita sudah faham ini
ia (peradaban agung) itu akan mencari dan menghampiri orang - orang / kaum / komunitas yang telah suci diri dan pikirannya
suci yang bagaimana? tidak terpacu oleh keinginan memiliki dunia dan berbagai materi di dalamnya

maka mari kita persiapkan diri kita masing - masing untuk memulai peradaban agung nan suci ini
sudah beratus - ratus tahun pasca para khalifatulloh diwafatkan olehNya
kita yang selanjutnya semakin terpaku pada materi - materi dunia
entah karena ketakutan olehnya atau ingin menguasainya
itu semua sama - sama kotornya

kita mulai dari diri kita masing - masing
tebarkan pemahaman bahwa kita bisa hidup bukan karena materi
tapi kita hidup benar - benar karena Alloh
kalu perlu, pergi ke tempat paling sepi, jauh dari hiruk pikuk dunia
maka alloh akan tetap menunjukkan bahwa kalau Dia menghendaki kita hidup
kita akan tetap hidup
sekali - sekali uzlah itu memang perlu untuk membuktikan bahwa Yang Maha Hidup dan Menjadi Sumber Hidup itu benar - benar Nyata AdaNya.

pandang Sumber hidupnya
terus pandang dan sadari Dia Sang Maha Hidup dan yang menjadi Sumber Hidup
itulah sebenarnya cikal bakal peradaban agung nan suci yang sesungguhnya



kalau anda perlu referensi lebih lanjut mengenai hal ini
atau mau protes, silahkan tinggalkan komen di sini atau menghubungi penulis

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...