Rabu, 17 Agustus 2016

Menegakkan Syari'at

What the meaning of syariat?
hihihi gaya ...... bahasa linggis ....
Rosululloh s.a.w pernah bersabda, "kutinggalkan dua perkara kepada kalian yang apabila kalian berpegang padanya, kalian akan selamat ditengah kerusakan umat. dua perkara itu adalah al-qur'an dan sunnahku"
intinya demikian itu, untuk redaksi jelas kalimatnya silahkan search saja di kumpulan hadist shahih virtual.
next.... dua perkara tersebut adalah al-qur'an dan as-sunnah.
Al-qur'an,,, bukan tafsir al-qur'an....
dan as-sunnah,,, bukan riwayat sunnah.
dua paket itulah yang disebut sebagai syariat. atau singkat kata syariat adalah pemadatan partikel wahyu atau pematerialan kalam wahyu ilahiah. al-qur'an sebagaimana yang kita kenal dan tampak layaknya untaian kata, itu adalah pemadatan spiritual. bentuk materi dari kabar ruhaniah.
sejatinya al-qur'an kan bukan itu (yang berupa untaian kata). sejatinya al-qur'an adalah apa yang tertanam di dalam fitrah setiap partikel alam semesta termasuk diri kita. nah wujud daripada sunnah adalah gerak laku daripada ketaatan kita atas perintah ilahi di dalam diri kita.
kalau anda sempat mempelajari kisah nabi s.a.w yang dikatakan sebagai al-qur'an yang berjalan, dan anda mempelajari riwayat sunnah nabawi. tentu anda akan mendapati bahwa tidak satu celahpun dari sunnah itu yang menyelisihi al-qur'an. yang seperti itu sudah barang pasti karena sunnah dan al-qur'an itu satu paket.
al-qur'an itu perintah Alloh, assunnah itu amaliahnya.
kalau kita menemukan secarik perintah Alloh di dalam bathin kita, itulah al-qur'an. dan apabila kita menjalankan perintah tersebut, itulah yang disebut dengan sunnah.
kalau tidak percaya, coba samakan antara perintah itu dengan Al-Qur'an yang tertulis dan assunnah, sudah pasti selaras.
lho kok gitu? bagaimana bisa mengenali perintah Alloh di dalam diri? lantas kalau sudah demikian apa gunanya al-qur'an yang tertulis itu?
al-qur'an yang tertulis itu adalah ibarat penyelaras pikiran. seringkali pikiran itu memang tidak percaya / ragu akan ilham iliahiah yang ditangkap oleh jiwa. al-qur'an yang tertuils itu yang akan membuktikan kebenarannya. lain waktu semoga diberi izin oleh Alloh untuk ngobrol tentang hal tersebut.
sedangkan cara mengenali perintah Alloh tentu saja dengan sering berlatih. yakni berlatih untuk mengenali perintah dari hal - hal yang paling sederhana. contohnya perintah Alloh atas nafas kita, perintah Alloh atas segala gerak tubuh kita dlsb.

kembali pada penegakan syariat.

setelah kita tahu bahwa syariat adalah dua paket tersebut diatas (al-qur'an dan as-sunnah), maka selanjutnya insyaAlloh kita paham bagaimana tentang istilah menegakkan syariat itu.
sesuatu itu akan tegak apabila ada penopang yang kuat dari dalam.
tubuh kita bisa tegak, karena ada tulang keras yang menopang dari dalam tubuh kita.
bendera (umbul - umbul) itu bisa tegak menjulang karena ada tiang penyangganya.
demikian juga syariat, dia akan otomatis tegak tatkala ada yang menopangnya
apa itu yang menopangnya? tentu saja ruhaniahnya al-qur'an tersbut. anda tidak akan pernah menemukan ruhaniahnya al-qur'an tanpa anda menyadari peranan Alloh atas diri anda dan alam semesta. sadar akan peranan Alloh atas diri kita dan alam semesta inilah yang ramai disebut - sebut sebagai makrifatulloh.
Maka sudah sangat jelas bukan ketika nabi yang mulia s.a.w mengabarkan, "awwaludin makrifatulloh".
kunci dari tegaknya segala sesuatu adalah inti daripada sesuatu itu sendiri. sebuah spirit yang menyebabkannya tegak.
hasrat; daya yang beberapa hari sempat kita singgung.
oke,,,, semoga kita semua diberi paham oleh Alloh,,, tulisan iini cukup panjang dan waktu terus bergulir... (harus segera mergawe) menjalankan sunnahNya...
alfatihah ....... 

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...