Rabu, 27 Januari 2016

Tempat Yang Tertinggi

Huu Alloh .........
dalam prosesi keluar masuknya nafas, jika kita amati dan pahami lebih dalam lagi. ternyata di sebalik proses keluar masuknya nafas ada sebuah dorongan kuat yang menyebabkan nafas ini tertarik masuk dan terdorong keluar.

Dalam khazanah kedokteran, yang menyebabkan nafas ini masuk adalah suatu organ yang letaknya ada di antara perut dan dada kita. ketika kita telisik lebih lanjut lagi, ternyata yang menggerakkan organ tersebut adalah otak.

suatu ketika, saya diberi kesempatan oleh Alloh untuk bertanya pada seorang mahasiswa kedokteran. dan paragraf di atas, penjelasannya adalah saya dapatkan dari mahasiswa kedokteran tersebut. dari kesempatan tersebut, saya bertanya terus mengenai siapa yang sebenarnya berperan menarik dan mendorong nafas? ia jawab; yang menyebabkan nafas keluar dan masuk adalah suatu organ yang berada di antara perut dan dada. kemudian saya bertanya lagi, siapa pula yang menggerakkan organ di antara perut dan dada tersebut? hingga pada ujungnya saya tanyakan siapa yang memerintahkan otak?. maka saya temukan sampai detik ini keilmuan kita baru bisa sampai pada otak saja. selebihnya banyak yang tidak tahu. bahkan hampir kebanyakan orang bingung atau linglung . yang kebetulan beragama islam akan menjawab bahwa yang menggerakkan otak adalah Alloh. selebihnya entah, saya tidak hendak membahasnya.

dari nafas ini kemudian kita dapat mengetahui adanya organ di antara perut dan dada. kemudian dapat juga kita sadari bahwa ternyata organ tersebut masih berada dibawah komando otak. dan selanjutnya, seperti yang sudah kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan kita sedang berhenti pada otak.

namun apakah benar hanya sebatas itu kita diijinkan oleh Alloh untuk menyibak kuasanya? apakah tidak diperbolehkan kita beranjakn lebih jauh dan lebih dalam lagi? mengingat jabatan kita sebagai khalifatulloh yang tentunya ada izin tersendiri dariNya untuk mengetahui secuil "rahasia" yang lebih dalam dari otak.

dalam sebuah peneletian ilmiah terakhir ini juga tampaknya telah ada suatu rumusan yang menyatakan bahwa otak sangat berpengaruh terhadap gerak semesta. pada golongan tertentu ada yang menyatakan bahwa otak tergerak akibat dari energi semesta.

terlepas dari sebuah atau juga banyak pendapat. kita coba selami sendiri siapa sebenarnya yang berperan menggerakkan / memerintahkan otak.

sebelum sampai pada pemahaman siapa yang memerintahkan otak, maka seringkali / biasanya kita akan sampai pada kondisi atau dimensi pemahaman bahwa justru otak kita adalah bagian dari semesta yang berwenang sebagai penggerak semesta.

dari otak ini kita dapat memerintahkan orang lain tanpa sepatah katapun (misalnya). dengan otak ini kita juga dapat menggerakkan pergerakan alam semesta, semisal mengendalikan hujan, angin dsb.
kita selami lebih dalam lagi, otak tergerak atas perintah atau sebab adanya Daya. sebuah energi murni dari Alloh untuk tiap tiap makhluqNya. Daya inilah yang sambung langsung dengan Alloh. dari kemurnian daya ini kemudian kita dapat mengenali banyak hal. otak dapat bekerja sebagaimana yang kita ketahui saat ini.

Daya inilah yang dapat saya katakan sebagai pintu Gerbang menuju hadirat Alloh.
pintu gerbang Makrifatulloh
Cahaya - cahaya ilahiah terpancar melaluinya
pesan pesan ilahiah juga turun atasnya
yang kemudian dapat kita kenali dengan sebutan Ide.
lantas ide murni yang kita ikuti akan disalurkan oleh otak ke sekujur tubuh
mewujud sebagai gerak

Laa Ilaha illa Alloh

semakin kita selami lagi, di sanalah kita sampai pada dimensi al-'Ala (yang tertinggi)


Dalam sebuah peribadatan, yang beribadah sesungguhnya dan semestinya adalah jiwa kita. Kita berada pada dimensi ruhaniah. dalam kondisi jiwa yang tenang (Muthmainnah). kondisi yang penuh keridhoan dan kepasrahan kepada Ilah.
Maka diserulah ia, "Yaa Aiyyatuhan-Nafsu al-Muthmainnah"
"wahai jiwa  (nafs/diri) yang tenang"
"Irji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah" ; kembalilah kepada Robbmu dengan kondisi yang ridho lagi diridhoi.
"fadkhuli fi 'ibadi, wadkhuli jannati" ; maka masuklah dalam golongan hamba - hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu.

"Ash-Sholatu Mi'rojul Mukmin"; Sholat itu adalah Mi'rojnya mukmin.
Sholat sebagai mi'rojnya mukmin itu adalah benar,
sholat yang benar itu akan mengantarkan pada kondisi mi'roj.
Sholat yang dituntun dan digerakkan oleh Yang Maha Benar (Al-Haqq) akan menarik kita untuk melangkah pada dimensi tertinggi.

Dalam hal ini tentunya kondisi kita benar - benar telah pasrah dan ridho.
maka pencapaian terujung dari manusia adalah pasrah dan ridho pada Alloh saja.
dan selebihnya terserah Alloh.
Alloh yang memperjalankan,
Alloh yang menggerakkan,
Alloh yang mearik,
Alloh yang mengarahkan.

'Laa haula Wa LAa Quwwata Illa Billah, Laa Ilaha Illa Alloh"

Disana tak Ada Lagi Daya, Tak Ada Lagi Energi, Tak Ada Lagi Kekuatan
Yang ada hanyalah Alloh semata.
Tak pernah lagi ada yang lain
maka dikatakanlah Alloh itu Qodim, Baqo', Laitsa Kamistlihi Syai'
Karna memang tak ada apapun
Alloh itu tetap dan kekal

KalamNya "Kun Fa Yakun"

terlimpah pada dimensi Ruhaniah, kemudian Ruh menggerakkan otak, otak menggerakkan alam semesta; menggerakkan pula jasad / tubuh, dan alam semesta pun mendukung / merespon dengan baik dan patuh atas perintahNya.

Setan dapat perintah untuk bersujud kepada Adam bukan berarti Alloh memerintahkan mereka untuk menyembah Adam.
disinilah keindahan Adam. Makhluq ciptaaan Alloh yang disertai hijab. maka siapapun yang tak menyelami / menyadari apa yang ada dibalik hijab, tentulah ia terhijab.

Kebetulan saat itu mereka melihat adam hanya dari bentuk fisiknya saja.
maka timbullah kesombongannya, "Ana Khoirun Min-Hum"
maka muncullah ke-aku-annya; aku lebih baik dari dia.

dari peristiwa tersebut, kemudian Alloh mengabadikannya dalam bentuk "Hawa"
hingga saat ini, sampai detik ini masih dapat kita pelajari tentang sifat ke-aku-an dan hijab juga eksistensi.
Dari sesosok manusia yang dikenal sebagai sosok kaum "Hawa"

Sesungguhnya Alloh menyuruh Setan untuk tunduk pada Eksistensi adam, yang merupakan manifestasi Alloh. namun tampaknya mereka terhijab akan wujud Adam.

Kemudian Alloh menciptakan pasangan Adam, yakni Hawa.
Hawa pun dibekali kesucian oleh Alloh, hingga sekarang.
maka Hawa harus pula dibalut oleh hijab
layaknya kisah Adam,
Eksistensi adam itu suci, maka Alloh memakaikan hijab (Wadag)

Hanya kekasih lah yang boleh membuka hijab tersebut
dan menatap bahkan menikmati kesuciannya

Hawa-pun diciptakan Alloh sedemikian rupa
agar kita dapat membacanya
hanya yang telah memaharnya saja,
yang mengikatnya atas nama Alloh dan Rosululloh saja yang boleh menyentuhnya
menyibak hijabnya.

Sungguh Maha Indah Alloh..

Maka pelajarilah apa - apa yang tak tertulis
sungguh kalam Alloh demikian dahsyatnya
Ayat - ayatNya, IlmuNya sungguh luar biasa Luas tak terbendung.

Siapkan dirimu, siapkan kesadaranmu
untuk dikenalkanNya
berkenalan denganNya

"Aroftu Robbiy biRobbiy"

صدق الله العظيم

0 comments:

Posting Komentar

Paling Sering Diakses

Bersikap Menerima Ketika Dalam Keadaan Fasik

 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا "Maka Alloh mengilhamkan kepadanya (jiwa) kefasikan dan ketakwaan" [Q.S. Asy-Syams : 8] sej...